Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 16 November 2015

Biologi Konservasi: Melindungi Alam Indonesia

Biologi Konservasi: Melindungi Alam Indonesia 

Sudah tahukah teman-teman bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya? Kekayaan yang dimiliki Indonesia bukan berupa uang, logam mulia, atau batu permata, melainkan berupa keanekaragaman hayati (biodiversitas). Keanekaragaman hayati tersebut mencakup keanekaragaman dari berbagai jenis mikrobiologi, hewan, serta tumbuhan.
Indonesia terletak pada sekitar garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis. Iklim tersebut menyebabkan Indonesia mendapatkan intensitas penyinaran cahaya matahari yang relatif sama sepanjang tahunnya sehingga mendukung berbagai mahluk hidup dapat dengan mudah beradaptasi. Oya, Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil, lho!
Bunga Rafflesia, salah satu keanekaragaman flora di Indonesia. Sumber: http://www.satwa.net/56/bunga-raflesia-arnoldi-bunga-terbesar-di-dunia.html
Bunga Rafflesia, salah satu keanekaragaman flora di Indonesia. Sumber: http://www.satwa.net/56/bunga-raflesia-arnoldi-bunga-terbesar-di-dunia.html
Melimpahnya keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia selayaknya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penduduk Indonesia itu sendiri. Tersedianya berbagai jenis kayu di hutan tropis, misalnya, menjadi sumber berbagai kerajinan kayu seperti mebel.  Akan tetapi, pada kenyataannya pemanfaatan kekayaan alam Indonesia tersebut telah melebihi batas wajar dan dilakukan dengan tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan kerusakan alam di mana-mana.
Hutan-hutan yang kini mulai gundul akibat kegiatan penebangan liar menjadi salah satu contoh kerusakan alam. Akibat dari rusaknya hutan tersebut adalah terancam punahnya berbagai hewan, tumbuhan, maupun mikrooorganisme yang hidup di dalamnya. Jika mahluk-mahluk hidup tersebut punah, keanekeragaman hayati yang dimiliki Indonesia, bahkan dunia, akan berkurang. Terlebih bagi makhluk-makhluk hidup yang endemik, yaitu hanya terdapat dan menjadi ciri khas satu wilayah dunia dan tidak ditemukan di tempat lain.
Badak bercula satu, hewan endemik Indonesia di Ujung Kulon yang terancam punah. Sumber: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Ujung-kulon_badak.jpg
Badak bercula satu, hewan endemik Indonesia di Ujung Kulon yang terancam punah.
Lalu, apakah tidak ada hal yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ini? Tentu ada! Nah, biologi konservasi merupakan salah satu jawabannya.
Apa itu biologi konservasi?
Biologi konservasi merupakan cabang ilmu biologi yang bergerak dalam bidang pelestarian alam. Biologi konservasi memiliki dua fokus utama, yaitu:
  1. Memahami dasar-dasar ekologi dari permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh spesies dan ekosistem.
  2. Mengembangkan solusi ekologis atas permasalahan-permasalahan tersebut.
Berbagai masalah polusi, kerusakan hutan (deforestasi), dan kepunahan mahluk hidup menjadi topik-topik ‘hangat’ yang kerap dikaji dalam biologi konservasi. Dari hasil analisis dan kajian terhadap berbagai permasalahan lingkungan, diharapkan dapat terwujud suatu solusi yang dapat menjaga spesies-spesies mahluk hidup dari ancaman kepunahan.
Wah, sepertinya terdengar menarik, bukan? Tentu kita semua ingin melindungi kekayaan yang dititipkan Tuhan pada Indonesia ini.
Konservasi dan Preservasi
Konservasi selalu berkaitan erat dengan preservasi. Lantas, apa perbedaan keduanya?
Preservasi merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan mempertahankann kelestarian alam. Preservasi ini dapat dilakukan oleh siapapun. Sementara itu, konservasi merupakan bentuk nyata preservasi dengan diterbitkannya hukum atau peraturan perundangan yang berkaitan dengan preservasi tersebut. Karena ruang lingkupnya yang memerlukan otoritas di bidang hukum, tidak semua orang dapat melakukan pembuatan peraturan tentang konservasi.
Pada umumnya, peraturan atau perundangan resmi hanya dapat dibuat oleh badan pemerintahan maupun badan-badan organisasi lingkungan lain yang dikelola oleh pemerintah. Di Indonesia sendiri, konservasi sudah lama diupayakan dan terus dikembangkan. Salah satu peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah ialah Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990, yang berbunyi:
“Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya”.
WWF, salah satu organisasi non-pemerintahan yang peduli konservasi
WWF, salah satu organisasi non-pemerintahan yang peduli konservasi
Pada aksi nyata lebih lanjut, teman-teman yang ingin terlibat lebih jauh dalam konservasi dapat bergabung dalam berbagai komunitas peduli konservasi dan keanekaragaman hayati, baik yang bersifat pemerintahan seperti Kementerian Lingkungan Hidup, maupun nonpemerintah, seperti WWF (World Wildlife Fund).
Apakah sebagai masyarakat biasa tidak ada yang dapat kita lakukan? Tentu banyak sekali, teman! Kita dapat melakukan upaya preservasi yang mudah namun bermanfaat luas, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak boros menggunakan energi listrik maupun bahan bakar minyak untuk mengurangi polusi, dan tidak menggunakan berbagai barang yang berasal dari kulit hewan. Kita juga dapat berperan serta dalam mengawasi pemanfaatan dan penggunaan kekayaan alam dan keanekaragaman yang ada di Indonesia.
Nah, yang paling penting dan dapat dilakukan oleh semua, ialah mempelajari, menyebarluaskan, dan menerapkan biologi konservasi dalam kehidupan sehari-hari.Dengan demikian, bukan hanya dirimu saja yang peduli terhadap keanekaragaman hayati Indonesia, melainkan juga keluargamu, teman-temanmu, dan semua orang di sekitarmu.
Yuk, mari kita lakukan konservasi dan lindungi flora, fauna, dan mikroorganisme Indonesia mulai dari sekarang. Karena masa depan kelestarian alam bangsa Indonesia ada di tangan kita.
 HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU



Ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat dan semakin kompleks. Sebuah penemuan baru bisa memacu penemuan baru lainnya. Ilmu pengetahuan berkembang pesat akibat rasa ingin tahu manusia yang tidak terbatas. Banyak sekali terdapat cabang-cabang ilmu, baik itu yang sudah lama ada atau yang terbaru. Biologi adalah salah satu contoh cabang ilmu yang sudah lama dikenal. Sedangkan contoh ilmu pengetahuan yang tergolong baru adalah ilmu komputer. Biologi termasuk ke dalam sains atau IPA karena objek kajiannya berupa benda konkret, dapat ditangkap indera, dan mempelajari kehidupan di alam. Ilmu biologi kini sangat bermanfaat bagi manusia. Setiap saat ada saja penemuan baru yang turut serta mengembangkan biologi.
Hakikat Biologi Sebagai Ilmu

1. Apakah Biologi adalah Sebuah Ilmu?

Sebuah pengetahuan bisa menjadi ilmu jika:
  1. Tersusun secara sistematis. Biologi terdiri dari berbagai macam cabang ilmu dan semuanya saling berkaitan satu sama lain. Bahkan beberapa cabang ilmu biologi berkaitan dengan ilmu lain. Biologi meneliti kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, dan bahkan sampai biosfer.
  2. Bersifat empiris (berdasarkan pengalaman). Pengalaman yang dimaksud adalah penelitian. Untuk menemukan sebuah teori baru dalam biologi, harus dilakukan dengan penelitian ilmiah. Teori biologi tidak boleh hanya sekedar imajinasi atau filsafat seseorang.
  3. Dapat dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Teori-teori dalam ilmu biologi dapat dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Seperti anatomi katak dan cara kerja paru-paru.
  4. Memiliki metode. Biologi telah memiliki metodologi yang baku untuk melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian dalam biologi secara ilmiah dimulai dari merumuskan masalah, observasi, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, analisis data hasil percobaan, dan menarik kesimpulan.
  5. Memiliki objek penelitian. Objek penelitian yang dimaksud contohnya ginjal, sistem pencernaan pada manusia, musang, dll. Segala hal yang akan kita teliti merupakan objek penelitian.
  6. Dapat dikontrol secara kritis oleh siapa saja. Sebuah teori dalam biologi dapat dibantahkan dengan teori baru tetapi harus dibuktikan secara ilmiah. Contohnya adalah teori Generatio Spontenea yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari benda mati yang terbantahkan oleh teori Biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
  7. Universal, berarti sebuah ilmu harus dapat diterima secara umum dan luas tidak memandang daerah, negara, atau kepercayaan. Teori-teori dalam biologi berlaku untuk umum. Siapa saja bisa mempelajari biologi.
Ilmu adalah pengetahuan sistematis yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Biologi adalah ilmu karena sudah sangat sistematis dan segala teorinya dapat dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Untuk mendapatkan sebuah teori baru dalam biologi, kita harus mendapatkannya dari penelitian ilmiah.

2. Perkembangan Ilmu Biologi

Biologi berasal dari bahasa Yunani bios yang berarti “hidup, kehidupan” dan logos yang berarti “ilmu”. Jadi, secara harfiah biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Namun, biologi tidak hanya sekedar mempelajari proses kehidupan dan apa yang membuat suatu makhluk hidup dapat hidup. Biologi juga mempelajari tentang habitat makhluk hidup sampai hubungan antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lain. Biologi juga berkaitan erat dengan beberapa ilmu lain, terutama kimia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat ilmu biologi semakin berkembang pesat dan kita hampir bisa mengeksplor apa saja. Misalnya penemuan mikroskop yang membuat kita dapat meneliti bakteri-bakteri yang tak kasat mata atau penemuan zat kimia yang dapat menentukan kandungan zat pada suatu tumbuhan.
Seiring perkembangan zaman, biologi berkembang menjadi beberapa macam cabang ilmu. Contohnya adalah bioteknologi, histologi, ekologi, virologi, genetika, dll.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll